SCATTER PLOT DAN KORELASI LINIER

Layar ini menyajikan analisis keterkaitan linear antara beberapa indikator sekaligus dalam bentuk Korelasi Linier. Kemudian, apabila pengguna MEMILIH salah satu pasangan yang memiliki nilai korelasi amat tinggi (positif ataupun negatif), pengguna dapat melihat SCATTER PLOT antara kedua indikator terpilih, serta dapat melakukan analisis KUADRAN dengan lebih dulu menentukan nilai-nilai batas kuadran secara subyektif berdasarkan keinginan pengguna. Rentang bulan-tahun data dapat dipilih oleh pengguna, dan juga ada kemudahan meneliti komposisi wilayah-wilayah mana saja yang masuk dalam kuadran kuat maupun kuadran lemah berdasarkan informasi dalam Legend Warna.
Sebagaimana gambar di bawah, layar ini memiliki bagian-bagian sesuai warna lingkaran, yaitu: 1. Filter (abu-abu) Level Regional Analisis, Nama-nama Wilayah, Indikator X dan Y yang dianalisis, serta rentang waktu data untuk dianalisis; 2. Tabel berisi Nilai Korelasi Linier (coklat); 3. Snapshot Korelasi dan Scatter Plot (merah); 4. Nilai Parameter Analisis Kuadran dan Lokasi yang dianalisis (hijau); 5. Nilai LAG atau lompatan pasangan waktu dari indikator X ke indikator Y (biru); 6. Catatan Penting (orange).

Langkah-langkah penggunaannya adalah:

  1. Menentukan Level Analisis dari pasangan data (nasional/provinsi/kabupaten kota) serta menentukan wilayah-wilayah yang akan dianalisis (lingkaran abu-abu kiri).
  2. Memilih pasangan-pasangan indikator X dan Y yang dianggap memiliki hubungan linier berdasarkan referensi keilmuan atau referensi kasus yang pernah terjadi dan di publikasikan (lingkaran abu-abu tengah dan lingkaran orange atas).
  3. Memilih rentang waktu data yang akan dijadikan analisis (lingkaran abu-abu kanan).
  4. Menentukan lompatan (LAG) waktu dari pasangan data X menuju Y (lingkaran biru). Contohnya, jika Lag=2, artinya nilai korelasi akan berlaku untuk X di tahun 2020 terhadap pasangannya yaitu Y di tahun 2022.
  5. Memperhatikan nilai-nilai korelasi linier yang muncul dalam tabel korelasi (lingkaran coklat). Nilai korelasi positif tinggi akan memiliki arsiran dasar Hijau, jika negatif tinggi memiliki arsiran Merah, dan jika cenderung lemah mendekati nol akan memiliki arsiran netral (putih).
  6. Memilih salah satu nilai korelasi tinggi (lingkaran merah kecil atas) yang akan dianalisis dalam bentuk Scatter Plot dan Analisis Kuadran (lingkaran merah besar bawah).
  7. Menentukan nilai-nilai batas terpusat (weighted center) pada indikator X dan indikator Y berdasarkan preferensi pengguna maupun referensi yang digunakan (lingkaran hijau atas). Tindakan ini akan mengakibatkan pergeseran garis acuan pada sumbu horizontal (X) dan vertikal (Y) yang memunculkan 4 area yang disebut Kuadran. Titik-titik dalam kuadran tersebut ditandai berdasarkan warna Legend Wilayah (lingkaran hijau bawah).