PAKAR SDGs
Jelajahi ruang Pakar SDGs untuk terhubung dan berkolaborasi dengan para narasumber dan pakar pengetahuan pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi yang produktif antara para pakar SDGs dan pemangku kepentingan merupakan salah satu kunci keberhasilan mencapai agenda pembangunan 2030
PAKAR PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL
Prof. Arief Anshory Yusuf, PhD (GOAL 1)
Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia
Penelitiannya berfokus pada pembangunan ekonomi, khususnya pada kemiskinan dan kesenjangan serta keterkaitan antara ekonomi dan lingkungan. Ia juga terkenal karena keahliannya dalam pemodelan ekonomi khususnya pemodelan keseimbangan umum yang dapat dihitung (CGE).
Beliau adalah Direktur Pendiri Pusat Kajian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Center) Universitas Padjajaran. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Institut Ekonomi dan Lingkungan Indonesia (EEI-Indonesia), bagian dari jaringan yang lebih luas dari Program Ekonomi dan Lingkungan Asia Tenggara (EEPSEA), sebuah organisasi yang bekerja pada pengembangan kapasitas penelitian untuk ekonomi lingkungan di Indonesia. wilayah. Beliau telah menjadi konsultan di berbagai organisasi seperti ADB, UNESCAP, OECD, Bank Dunia, IDRC serta penasihat di berbagai lembaga pemerintah Indonesia. Prof Yusuf adalah dewan redaksi Buletin Kajian Ekonomi Indonesia (BIES).
Prof. Dr. Endang Laksminingsih Achadi (GOAL-3)
Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat
Prof. Dr. Arief Rahman Hakim (GOAL 4)
Tokoh Pendidikan Indonesia
Pada tahun 2000 Arief Rachman sempat aktif sebagai pembawa acara program agama Islam Hikmah Fajar di RCTI.
Guru besar tersebut sudah tidak mengajar lagi, namun masih aktif di dunia pendidikan. Ia dapat dikatakan sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia, dan sempat ditanya pendapatnya ketika Presiden Amerika Serikat George Walker Bush berkunjung ke Indonesia pada tanggal 20 November 2006.
Ia yang dulunya aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII), saat ini ia menjabat duta UNESCO dari Indonesia dan sebagai Wakil Ketua Komisi Pencari Fakta kekerasan IPDN yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diketuai oleh Ryaas Rasyid.
Dr. Yulfita Raharjo (GOAL 5)
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 1991-2000
Dr. Yulfita Raharjo (GOAL 5)
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 1991-2000
Yulfita Raharjo masih tetap energik di usianya yang menginjak 80 tahun. Antropolog yang banyak menekuni isu agraria dan jender dalam kajian kependudukan ini meletakkan banyak pemikirannya hingga kini.
Perkembangan Pusat Studi Kependudukan yang kini bernama Pusat Penelitian Kependudukan (P2K) LIPI itu tidak bisa dipisahkan dari kiprah Yulfita Raharjo, seorang antropolog yang banyak menekuni isu agraria dan jender dalam kajian kependudukan. Yulfita pernah menjadi Kepala P2K LIPI pada 1991-2000.
”Bu Yul (sapaan Yulfita) meletakkan fondasi dalam etika dan moralitas penelitian,” kata Kepala P2K LIPI Herry Yogaswara dalam peluncuran buku Kependudukan dan Pembangunan sebagai persembahan atas kiprah dan peran Yulfita bagi P2K LIPI di Jakarta, Jumat (11/12/2020). Buku tersebut juga menjadi hadiah ulang tahun Yulfita yang tahun ini menginjak usia 80 tahun.
Buku yang berisi tulisan sejumlah peneliti LIPI yang pernah bekerja dan menjadi ”murid” Yulfita itu dibuat berdasarkan perspektif setiap penulis. Namun, buku itu bisa dijadikan alat untuk memahami sejarah pemikiran kependudukan dari waktu ke waktu, termasuk pemikiran Yulfita yang menggunakan pendekatan kualitatif dalam kajian kependudukan.
PAKAR PILAR PEMBANGUNAN EKONOMI
Dr. Hardiv Harris Situmeang (GOAL 7)
Advisor, National Development Planning Agency and Indonesian National Council on Climate Change
Dr. Hardiv Harris Situmeang (GOAL 7)
Advisor, National Development Planning Agency and Indonesian National Council on Climate Change
Dr. Maria Nindila Radyati (GOAL 8)
Executive Director of CECT-USAKTI Trisakti University
Nita memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun melakukan penelitian internasional dan pernah menjadi narasumber dan pembicara di berbagai pelatihan, seminar, dan lokakarya. Bidang keahliannya meliputi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), desain keberlanjutan strategis, pelaporan keberlanjutan, kewirausahaan sosial (komunitas), pembuatan dan pengembangan kurikulum, organisasi sektor ketiga (TSO), inovasi sosial dan pembelajaran organisasi, dan tata kelola.
Pengalaman Nita adalah direktur Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT-USAKTI), sebuah pusat penelitian di bawah program pascasarjana Universitas Trisakti, dan pernah ditunjuk sebagai kepala divisi pendidikan di Konsorsium CSR Indonesia dan kepala bagian pendidikan. divisi dari Asosiasi Praktisi Manajemen Risiko (ARMP). Beliau juga menjabat sebagai direktur program MM-CSR di Trisakti.
Sejak tahun 2010, Nita menjadi anggota dewan penasihat dan juri pada AGF Community Entrepreneurship Challenge yang diselenggarakan oleh British Council Indonesia, serta memimpin Proyek Uji Tuntas untuk para pemenang. Baru-baru ini ia menjabat sebagai kolumnis untuk bagian CSR dua mingguan di harian sore Sinar Harapan.
Pendidikan - Gelar Sarjana Ekonomi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia - Gelar Magister Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia - Gelar Doktor Manajemen, University of Technology Sydney (UTS), Australia
Danang Girindrawardana, SIP, MPA (GOAL 9)
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
Prof. Arief Anshory Yusuf, PhD (GOAL 10)
Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia
Penelitiannya berfokus pada pembangunan ekonomi, khususnya pada kemiskinan dan kesenjangan serta keterkaitan antara ekonomi dan lingkungan. Ia juga terkenal karena keahliannya dalam pemodelan ekonomi khususnya pemodelan keseimbangan umum yang dapat dihitung (CGE).
Beliau adalah Direktur Pendiri Pusat Kajian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Center) Universitas Padjajaran. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Institut Ekonomi dan Lingkungan Indonesia (EEI-Indonesia), bagian dari jaringan yang lebih luas dari Program Ekonomi dan Lingkungan Asia Tenggara (EEPSEA), sebuah organisasi yang bekerja pada pengembangan kapasitas penelitian untuk ekonomi lingkungan di Indonesia. wilayah. Beliau telah menjadi konsultan di berbagai organisasi seperti ADB, UNESCAP, OECD, Bank Dunia, IDRC serta penasihat di berbagai lembaga pemerintah Indonesia. Prof Yusuf adalah dewan redaksi Buletin Kajian Ekonomi Indonesia (BIES).
Titik Anas, SE, M.EC.Dev, Ph.D (GOAL 17)
Special Adviser to Minister of Finance at Ministry of Finance, Indonesia
Titik Anas, SE, M.EC.Dev, Ph.D (GOAL 17)
Special Adviser to Minister of Finance at Ministry of Finance, Indonesia
PAKAR PILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN
Dr. Ir. Wicaksono Sarosa (GOAL-11)
Dewan Pembina CISDI
Pada 2014, Wicak mengakhiri masa jabatannya setelah lima tahun menjabat sebagai Direktur Eksekutif Partnership for Governance Reform atau yang dikenal dengan Kemitraan Partnership, sebuah organisasi pemberi hibah lintas pemangku kepentingan yang mempromosikan tata pemerintahan yang baik di bidang demokratisasi, desentralisasi, reformasi birokrasi dan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat sipil, anti korupsi, hak asasi manusia dan keadilan, kelestarian lingkungan dan pengentasan kemiskinan.
Di antara 2007 dan 2009, Wicak bekerja sebagai ketua dalam sejumlah agenda, di antaranya dalam perumusan kebijakan dan strategi perkotaan nasional yang ditugaskan oleh Badan Perencanaan Nasional Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Bank Dunia. Selain itu, Wicak juga menggawangi studi analisis tentang perencanaan dan penganggaran kabupaten yang ditugaskan oleh Fasilitas Pendukung Desentralisasi. Wicak juga merupakan ketua tim dan anggota tim evaluasi independen dari berbagai proyek yang didukung oleh beragam donor. Ia juga sempat menjadi pelatih dan fasilitator dalam beberapa proyek di Vietnam, Kamboja, Bhutan, Thailand, serta Australia.
Sejak tahun 2001 hingga 2006, Wicak menjabat sebagai Direktur Eksekutif untuk Urban and Regional Development Institute (URDI). Saat ini Wicak juga masih aktif untuk URDI, duduk dalam jajaran anggota Dewan Yayasan. Sebelumnya, dari 1997 hingga 2009, Wicak telah mengajar berbagai kelas (ekologi perkotaan, manajemen kota dan metode/proses perencanaan) di Universitas Trisakti.
Wicak lulus dari Institut Teknologi Bandung dengan gelar Sarjana Arsitektur. Ia memperoleh gelar Master bersama beasiswa Fulbright dan gelar doktor dalam perencanaan kota dan wilayah dari University of California di Berkeley, Amerika Serikat.
Prof. Dr. Jatna Supriatna (GOAL-13)
Ketua Pembina Konservasi Indonesia
Pendidikan dan Aktivitas
Jatna Supriatna menyelesaikan studi tingkat Sarjana Muda (1976) dan tingkat Sarjana (1978) pada Fakultas Biologi Universitas Nasional di Jakarta. Setelah lulus, ia bekerja di Lembaga Biologi Nasional LIPI sebagai peneliti, dengan kekhususan pada bidang herpetologi. Mulai tahun 1981, Jatna Supriatna mengajar di Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Kemudian pada tahun 1984, ia melanjutkan studi di University of New Mexico, Amerika Serikat. Gelar Master of Science (MSc) diperolehnya pada tahun 1986 dan gelar Doktor (Ph.D) pada tahun 1991 dalam bidang Biological Anthropology. Selama studi di Amerika ini, minatnya bertambah pada bidang ilmu primatologi. Di samping meneliti dan mengajar, semenjak 1994 Jatna juga aktif mengembangkan program-program konservasi di Indonesia bersama Conservation International, suatu organisasi internasional non pemerintah di bidang konservasi. Bersamaan dengan itu, ia mengembangkan minatnya lebih jauh pada keanekaragaman hayati di wilayah Wallacea, terutama di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya, serta proses-proses evolusi yang menyertainya.
Dr. Ir. Luky Adrianto (GOAL-14)
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University
PAKAR PILAR PEMBANGUNAN HUKUM DAN TATA KELOLA
.....
-
.....
-
PAKAR LAINNYA
Dra. Nina Sardjunani, M. A
Direktur Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia
Prof. Dr. Zuzy Anna, S.Si., M.Si
Director of the SDGs Center Unpad