Manager Pilar Pembangunan Ekonomi Sekretariat SDGs Kementerian PPN Bappenas, Setyo Budiantoro menjadi salah satu narasumber dalam Dialog SDGs yang diselenggarakan oleh Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor pada hari Senin (20/02/2023).
Dalam dialog SDGs itu mengangkat sumberdaya dan instrumen yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor untuk mengimplementasikan pembangunan dengan tujuan SDGs yang ditargetkan realisasinya hingga tahun 2030. Namun, tentunya diperlukan sebuah kerangka terpadu untuk melihat hal-hal prioritas dalam pelaksanaannya.
Dalam pertemuan tersebut, Setyo Budiantoro menyampaikan proses pelaksanaan Pencapaian SDGs di Indonesia yang telah dilakukan diantaranya yaitu mengintegrasi SDGs dalam rencana pembangunan nasional, bukan hanya pemerintah akan tetapi juga dari non pemerintah. Misalnya dari sektor bisnis, perguruan tinggi, dan lain-lain. Pencapaian SDGs di Indonesia sendiri relatif lebih baik dari negara lain, target yang telah dicapai lebih dari 60%. Beberapa permasalahan lainnya perlu ditangani di upayakan kedepannya.
Budi juga menambahkan mengenai tantangan terbesar di Kabupaten Bogor dari isu-isu yang diangkat oleh SDGs, bahwa tantangan besar yang dihadapi yaitu kemiskinan, meski terjadi penurunan setelah Covid 19. Selain itu tantangan yang dihadapi selanjutnya yaitu pengangguran, dilihat dari tingkat nasional penganguran mencapai 5,6%, tetapi di kabupaten Bogor sekitar 10% yang menjadi tantangan. Stunting juga terjadi penurunan, akan tetapi masih cukup besar sekitar 20%, selain itu dilihat dari sisi kesehatan, penyakit menular mengalami penurunan, akan tetapi penyakit tidak menular yang masih cukup tinggi yang diakibatkan dari gaya hidup.
Menurut Budi, yang perlu diupayakan yaitu masyarakat salah satunya mengadakan Family Farming dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanam sayuran, beternak ayam, ikan lele, dan lain-lain. Selain itu penting untuk dilakukan pemetaan untuk menyeleksi area yang memiliki persoalan yang urgent dan selanjutnya diatasi bersama organisasi kemasyarakatan, keagamaan, dan lain sebagainya, tetapi pada prinsipnya yaitu pemberdayaan. Pada akhirnya, upaya yang dilakukan pemerintah yaitu mengoptimalisasi berbagai potensi yang ada untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi.
Sehingga, pada prinsipnya dengan adanya pelaksanaan SDGs dalam lingkup desa pada akhirnya membuat arah pembangunan dari desa menjadi lebih terfokus. selain itu indikator SDGs pada dokumen metadata SDGs dapat menjadi salah satu tolak ukur dalam pelaksanaan SDGs yang perlu dukungan dan keterlibatan dari pihak lain. Melihat permasalahan yang menjadi prioritas untuk ditangani agar lebih sinergi dengan pelaksanaan SDGs di lingkup desa, perlu dilakukan perhatian khusus pada kelompok rentan, selanjutnya mendorong aktivitas ekonomi agar berjalan lebih cepat, yang mempunyai impact cukup besar. Kemudian terkait dengan SDGs yaitu dilakukan pengembangan desa, selain itu adanya dunia digital yang memiliki informasi-informasi penting sebagai pengembangan ekonomi desa.
Oleh karena itu, prinsipnya adalah gotong royong dengan mengoptimalkan potensi yang ada. SDGs adalah sarana untuk mencapai tujuan.