HLF MSP 2024 HASILKAN PENGUATAN KSSTMELALUI PERDAGANGAN DAN INVESTASI

BALI – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan butuh langkah transformatif dan kerja sama internasional yang lebih kuat bagi negara-negara Selatan-Selatan untuk mewujudkan agenda TPB/SDGs 2030. Hal itu ditegaskannya saat High-Level Plenary Session High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 bertema “Building Bridges: Unlocking the Full Potential of Global South through Multi-Stakeholder Partnerships, Senin (2/9) di Bali. Langkah tersebut katanya, karena negara-negara Selatan-Selatan menghadapi tantangan besar, seperti pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, defisit infrastruktur, terganggunya rantai pasokan global, kembalinya kebijakan proteksionis yang menghambat dan mengikis kepercayaan global terhadap lembaga-lembaga global. “Dunia tidak dapat membiarkan fragmentasi. Menghadapi periode penuh gejolak saat ini sangat menantang. Oleh karena itu, langkah transformatif dan kerja sama internasional yang lebih kuat menjadi semakin penting untuk mendorong agenda Sustainable Development Goals 2030,” ujar Menteri Suharso.          

President Joko Widodo walked before chairing the Joint Leaders’ Session of the Indonesia-Africa Forum (IAF) II and the High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) in Nusa Dua, Bali, on Monday (2/9/2024). The IAF II-HLF MSP hosts 12 parallel events and 17 side events that will be attended by 24 participating countries. Media Center of IAF II-HLF MSP/Nyoman Hendra Wibowo/YU/Int.

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/ Bappenas Bogat Widyatmoko menjelaskan hasil utama HLF MSP 2024 yang dihelat 1-3 September 2024 di Bali, adalah penguatan Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) dari dana bantuan menjadi ranah perdagangan dan investasi. Selain itu, penguatan kerja sama bilateral, berbagi pengetahuan, rekomendasi kebijakan agar memberikan manfaat bagi pembangunan. Sebagai tindak lanjut, pertemuan bilateral membuka percepatan dan katalisator fokus baru menuju perdagangan dan investasi dalam kerangka KSST.

Hambatan dalam kerangka kerja kolaborasi yang perlu diatasi, menurut Bogat, termasuk pajak ganda dalam perdagangan dan investasi, serta restrukturisasi aliansi masa depan dalam pembiayaan campuran global. Kementerian PPN/Bappenas merencanakan kerja sama dengan UNCTAD dan South Centre untuk mencari solusi pajak ganda dan bekerja sama dengan suatu lembaga keuangan yang belum dapat disebutkan namanya untuk merumuskan pembiayaan inovatif, dengan cara yang menguntungkan semua negara dalam rangka KSST. “Mengatasi dua tantangan ini adalah PR kita ke depan. Sebagai bagian kerangka kerja kolaborasi ini, kita juga akan memprioritaskan kerja sama ekonomi pembangunan untuk UKM, serta pertemuan bilateral di masa mendatang antara Menteri PPN/Kepala Bappenas dan UNCTAD,” kata Bogat dalam konferensi pers, Selasa (3/9).

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, menambahkan Indonesia mendorong penguatan perdagangan dan investasi dengan negara Afrika ke depan, dengan harapan dapat menciptakan nilai dan inovasi untuk menguntungkan negara mitra serta membantu Indonesia lebih dekat mencapai Visi Indonesia Emas 2045. “HLF MSP menekankan pentingnya terobosan inovatif, dan kerangka kolaborasi KSST adalah jenis diplomasi baru bagi kami, yang memungkinkan kami mencapai tujuan diplomasi komprehensif , sejalan dengan RPJPN 2025-2045,” kata Deputi Amalia, Selasa (3/9). “Kami mengupayakan Kerjasama Selatan-Selatan saling menguntungkan bagi semua pihak, karena kami menekankan pentingnya diplomasi ekonomi melalui perdagangan dan investasi ke depan,” tambahnya.

Panel-panel di HLF MSP 2024 membahas berbagai topik terkait kemitraan multipihak, termasuk di bidang logistik, pembiayaan, ekonomi sirkular, kenaikan permukaan laut, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan usaha kecil, energi bersih, dan cara mencapai target TPB/SDGs pada 2030. “Dari HLF MSP 2024, kita memahami pentingnya kemitraan atau penguatan kemitraan melalui berbagai metode seperti mobilisasi investasi dan peningkatan tindakan. Ini memberikan kita kesempatan yang sangat baik untuk berbagi praktik terbaik dengan negara lain dan pemangku kepentingan sehingga solusi yang kita hasilkan bersifat konkret dan memiliki nilai tambah,” tambah Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati.

HLF MSP 2024 dihadiri delegasi dari 55 negara, termasuk 7 kepala negara, yang terdiri dari 6 pemimpin Afrika dan 1 pemimpin Timor-Leste. HLF MSP 2024 dihadiri 1.502 peserta dan menghadirkan 86 pembicara kunci dalam 12 parallel event, 16 side event, 24 ekshibisi, dan 16 pertemuan bilateral. Hingga 64 persen peserta adalah perwakilan pemerintah dengan 36 persen perwakilan non-pemerintah, yang membahas tiga subtema, yaitu KSST, ekonomi berkelanjutan, serta pembiayaan inovatif.

*Disusun Biro Humas, Kearsipan dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian PPN/Bappenas bersama Tim Komunikasi Pemerintah Kementerian Komunikasi dan Informatika

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

more insights