Di bawah naungan Economic and Social Council (ECOSOC), sedang digalakan High-Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) 2023 yang berlangsung sejak Senin, 10 Juli 2023 sampai Rabu, 19 Juli 2023 di New York, Amerika Serikat. HLPF kali ini mengusung tema besar “Accelerating the recovery from the coronavirus disease (COVID-19) and the full implementation of the 2030 Agenda for Sustainable Development at all levels” (7/13/2023).
Di hari kedua penyelenggaraan HLPF, beberapa delegasi Indonesia menyampaikan intervensi ataupun pernyataan mengenai apa yang telah dicapai oleh Indonesia setelah mengalami pandemi yang melanda dunia. Intervensi yang disampaikan berfokus kepada Tujuan 6 SDG, proses transformasi SDGs di tingkat perkotaan hingga desa, dan proses pemulihan bagi kawasan negara berkembang pulau kecil.
“Komitmen global dalam percepatan SDG 6 terkait air dan sanitasi perlu ditingkatkan, Oleh karena itu, Indonesia bangga dapat menjadi tuan rumah pada kegiatan World Water Forum ke-10 pada tahun 2024 yang akan berfungsi sebagai platform untuk memajukan target dan sasaran SDG 6 dan menciptakan sinergi yang lebih kuat antara sistem PBB dan seterusnya. Indonesia percaya bahwa hanya dengan mewujudkan komitmen menjadi aksinyata kita dapat mencapai SDG 6.” ucap Ervan Maksum, ST, M.Sc, selaku Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Bappenas, di New York, selasa kemarin.
Kemudian, delegasi Indonesia yang datang juga menyampaikan intervensi lainnya mengenai proses transformasi SDGs.
”Di tingkat pedesaan, Indonesia memiliki sejumlah program, seperti inisiatif SDGs Desa, yang tujuannya untuk memberdayakan masyarakat pedesaan untuk berkontribusi secara aktif pada SDGs melalui dukungan alat, pengetahuan, dan sumber daya yang diperlukan. Ini membuktikan bahwa bahwa suara penduduk desa telah didengar, sehingga dapat mendorong inklusivitas dan memperkuat kepemilikan lokal,” ungkap Ivanovich Agusta.
Ivanovich juga menginformasikan, bahwa 2 kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya telah melaporkan VLRnya, yang menyoroti kebijakan dan program dalam mengurangi kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan VLR yang telah diajukan ini menjadi inspirasi kota-kota lainnya di Indonesia, bahkan sampai ke tingkat desa untuk mempercepat kemajuan SDGs.
“SDGs Summit di Bulan September memberikan momentum untuk meningkatkan solidaritas dan kerja sama global untuk mendukung Negara Berkembang Pulau Kecil (SIDS). SDGs Summit ini harus berkontribusi dan memfasilitasi dalam penetapan agenda Konferensi Internasional SIDS 2024 dengan menyoroti bidang-bidang prioritas dan tantangan yang muncul” ujar Ivanovich Agusta.
Ivanovich Agusta memberi informasi bahwa selama ini Indonesia telah bekerja sama secara erat dengan negara kawasan SIDS untuk mempromosikan blue economy dan tata kelola maritim yang baik serta menemukan solusi pembangunan praktis dalam menangani perubahan iklim dan sampah plastik laut. Ivanovich juga menambahkan bahwa Indonesia melihat beberapa kunci penting yang perlu dilakukan untuk memberi dukungan kepada SIDS, seperti meningkatkan kemitraan dalam membangun ketahanan SIDS terhadap bencana alam dengan berinvestasi dalam sistem peringatan dini, mendukung SIDS dalam mengakses dan mobilisasi pembiayaan untuk pembangunan berkelanjutan, dan mempromosikan program peningkatan kapasitas dan berbagi pengetahuan yang memberdayakan anak untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan.
Penulis: Septia Anisa
Reviewer: Danya Wulandari Joedo