Kementerian PPN/Bappenas bersama UNDP Indonesia dan Indonesia Impact Alliance Gelar Dialog Pembiayaan Investasi Berdampak

Jakarta, 22 Februari 2024 – Kementerian PPN/Bappenas bersinergi dengan UNDP Indonesia dan Indonesia Impact Alliance, mengadakan Dialog Pembiayaan Investasi Berdampak di Hotel Mercure, Jakarta. Dialog bertujuan untuk merangkul isu mendesak tentang ekosistem Impact Investing di Indonesia dan potensinya dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs.

Menurut Yanuar Nugroho, Koordinator Tenaga Ahli Sekretariat Nasional SDGs saat membuka dialog menyebutkan adanya tantangan pembiayaan untuk SDGs semakin membesar. Diperkirakan bahwa Indonesia memerlukan dana sekitar Rp 122 ribu triliun untuk mencapai SDGs hingga tahun 2030. Dengan kekurangan pembiayaan mencapai Rp 24 ribu triliun. Untuk itu, kerjasama dan komitmen semua pihak menjadi krusial dalam menutup kesenjangan pembiayaan tersebut.

Sebagai langkah progresif, Indonesia telah menerapkan Kerangka Pembiayaan Nasional Terpadu (INFF) sejak tahun 2022. INFF membantu mengidentifikasi lanskap pendanaan pembangunan dan mendorong investasi berdampak terhadap SDGs. Namun, kolaborasi lebih lanjut tetap diperlukan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan berdampak.

Mengusung semangat kolaborasi, Kementerian PPN/Bappenas bersama UNDP Indonesia dan Indonesia Impact Alliance berkomitmen untuk memfasilitasi dialog lebih lanjut guna membahas tantangan dan peluang dalam implementasi pembiayaan berbasis investasi berdampak yang sejalan dengan INFF.

Luhur Fajar Martha selaku Tenaga Ahli Financing Hub Sekretariat Nasional SDGs memaparkan beberapa strategi pembiayaan dan potensi impact investing di Indonesia. Strategi tersebut mencakup pembangunan ekosistem keuangan biru, meningkatkan belanja publik, dan meningkatkan insentif untuk adopsi SDGs di tingkat daerah.

“Perkembangan Investasi Berdampak di Indonesia telah menjadi sorotan dunia, dengan pasar investasi berdampak terbesar di Asia Tenggara, baik dalam penggunaan modal maupun jumlah transaksi. Sejak 2013, aktivitas investasi berdampak di Indonesia telah mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini didukung oleh ekosistem yang sangat mendukung, dengan adanya banyak penyedia dukungan bisnis yang secara khusus fokus pada dampak sosial dan lingkungan”, jelas Luhur.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti model ekosistem global sustainability trend yang melibatkan berbagai pihak, termasuk investor institusional, individu, media, pemerintah, dan perusahaan. Semua pihak ini memiliki peran krusial dalam memperkuat ekosistem investasi berdampak.

Kesadaran akan urgensi dan potensi investasi berdampak, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menggerakkan kolaborasi yang lebih luas untuk mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.

Penulis: Septia Anisa
Reviewer: Farhana Zahrotunisa dan Nacota Yeshida Sapahuma

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

more insights