Jakarta (31/08/2023) – Dompet Dhuafa sebagai salah satu pelopor gerakan sosial di Indonesia menginisiasi sebuah forum dengan Tajuk CSV Connect 2023 yang bertemakan “CSV towards Business Model with Social Impact in Indonesia” sebagai sebuah forum yang dapat memfasilitasi perusahaan untuk berbagi pandangan, pengetahuan serta pengalaman. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring serta dihadiri oleh perwakilan dari Sekretariat SDGs, Kementerian PPN/Bappenas sebagai keynote speaker pada hari Kamis tanggal 31 Agustus 2023 pukul 10.30 WIB s.d selesai, di Ice Palace – Lotte Mall Jakarta.
Creating Shared Value (CSV) merupakan sebuah konsep pendakat masyarakat dimana setiap perusahaan harus membentuk suatu nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama. Hal tersebut juga sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangungan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Pada kesempatan itu, Bapak Setyo Budiantoro selaku Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi Seknas SDGs menyampaikan beberapa manfaat bagi perusahaan yang menerapkan CSV dengan konsep SDGs.
Manfaat tersebut diantaranya, 1). Dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan menerapkan CSV, perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dengan masyarakat, 2). Inovasi dalam bisnis, CSV dapat mendorong inovasi dalam bisnis dengan membuat perusahaan lebih mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan saat membuat keputusan, dan 3). Dapat meningkatkan reputasi perusahaan, penerapan CSV juga dapat membantu meningkatkan reputasi perusahaan dengan menampilkan perusahaan sebagai pemimpin dalam isu sosial dan lingkungan.
Bapak Setyo Budiantoro juga menegaskan beberapa hal yang menjadi faktor penting dalam penerapan CSV dengan SDGs, yakni menentukan dan memantau keberhasilan tujuan perusahaan secara terus-menerus dan komunikasi yang transparan, memimpin dengan contoh dan memastikan kebijakan bisnis perusahaan menerapkan CSV untuk mencapai SDGs, serta menentukan dan memperlajari faktor risiko dan peluang dalam menerapkan CSV.
“Indonesia saat ini telah terjebak dalam Middle Income Trap (MIT) selama lebih dari 30 tahun. Untuk keluar dari jebakan ini dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2041, Indonesia harus tumbuh rata-rata minimal 6 persem secara berkelanjutan” jelas Setyo Budiantoro pada siang itu.
Dengan begitu, Setyo Budiantoro mengharapkan berbagai perusahaan dapat menguatkan peran CSV sebagai framework bagi perusahaan dalam perwujudan tanggung jawab sosial dengan tujuan menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai upaya mendukung pencapaian SDGs.