Sebagai pembicara pada Side Event SDG Action Weekend di New York, Deputi KSDA sekaligus Kepala Sekretariat Nasional SDGs: Inklusivitas Kelompok Rentan Menjadi Hal yang Penting untuk Transformasi Ekonomi Biru di Indonesia

New York – Dalam salah satu  Side Event  yang bertemakan “Nature Driving Economic Transformation” pada rangkaian perhelatan SDG Action Weekend 2023 yang diselenggarakan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) di UNHQ, New York, Amerika Serikat, salah satu delegasi dari Indonesia, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam (KSDA) Vivi Yulaswati yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Nasional TPB/SDGs Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas, membahas berbagai isu strategis – termasuk bagaimana transformasi ekonomi biru dapat menjadi motor penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.

SDG Action Weekend yang berlangsung pada 16-17 September 2023 ini   merupakan forum yang berfokus untuk memperlihatkan apa yang bisa dicapai jika komunitas global bersatu, lintas negara, sektor, dan sistem, untuk menghadirkan solusi yang berskala besar serta perubahan-perubahan transformatif yang ingin dicapai dalam Agenda 2030. 

Dalam kesempatan ini, Deputi KSDA menjelaskan terkait transformasi ekonomi biru yang mengacu pada upaya untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan berorientasi pada kelautan dan perikanan. Melalui pendekatan ini, Indonesia berupaya untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi sumber daya lautnya, memperkuat keberlanjutan sektor kemaritiman, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Deputi  KSDA juga menggarisbawahi pentingnya inklusivitas kelompok rentan dalam transformasi ekonomi biru di Indonesia. \”Transformasi ekonomi biru di Indonesia harus inklusif dan memperhatikan kelompok rentan seperti nelayan kecil, komunitas pesisir, dan perempuan yang terlibat dalam sektor ini. Kita perlu memastikan bahwa setiap langkah transformasi memberikan manfaat kepada semua, tanpa meninggalkan siapa pun di belakang,\” pangkas Vivi.

Menyusul diskusi yang mendalam, Indonesia berupaya untuk membangun kemitraan dan kolaborasi lintas batas dengan negara-negara lain, organisasi internasional, dan sektor swasta untuk mendukung upaya transformasi ekonomi biru yang inklusif. Dalam konteks ini, kerja sama internasional dianggap sebagai pilar utama dalam mewujudkan tujuan-tujuan SDGs terkait kelautan dan perikanan. Lapangan kerja maritim diharapkan dapat berkontribusi terhadap 12 persen total lapangan kerja di Indonesia pada tahun 2045.

Vivi Yulaswati juga menekankan segi inklusivitas dalam Pilar sosial Indeks Ekonomi Biru Indonesia, hal tersebut dapat mengukur bagaimana sektor kelautan dapat mendukung terciptanya kesejahteraan masyarakat Indonesia, yang mana kesejahteraan tersebut mencakup pendapatan dan kualitas hidup (layanan kesehatan). Dalam kaitannya dengan SDGs, Pilar ini mendukung SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 10 (Pengurangan Ketimpangan).

Partisipasi Indonesia dalam SDG Action Weekend menuju SDG Summit ini menggarisbawahi komitmen Indonesia yang kuat untuk mencapai SDGs, khususnya yang terkait dengan sektor kemaritiman dan sumber daya alam. Langkah-langkah ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, merata, dan inklusif demi kesejahteraan seluruh rakyat.


Penulis: Septia Anisa
Reviewer: Danya Wulandari Joedo

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

more insights