Wakil Presiden Jusuf Kalla meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)

Jakarta, 5 Juni 2018 

Indonesia telah menorehkan sejarah dunia. Baru pertama kalinya suatu negara meluncurkan secara resmi rencana kerja pembangunan terpadu dan sangat komprehensif, sinergi kerja dari pemerintah dan institusi non pemerintah. Ini adalah upaya gotong royong, sebuah gerakan bersama untuk mencapai tujuan bersama secara rinci, transparan, terukur dan akuntabel. Dikerjakan secara inklusif, baik pemerintah, organisasi kemasyarakatan, pelaku usaha, filantropi dan akademisi telah bekerja keras menyelesaikan Rencana Aksi Nasional (RAN) pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Jerih payah ini tertunaikan dengan peluncuran RAN SDGs hari ini di Istana Wakil Presiden.

SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah kesepakatan global dimana Indonesia turut aktif menginisiasi untuk mentransformasikan dunia yang sejahtera, adil, damai dan berkelanjutan. SDGs terdiri dari 17 tujuan yang mencakup dimensi sosial, ekonomi, lingkungan serta tatakelola secara terintegrasi dan tak terpisahkan. Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 59 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Perpres memandatkan pembentukan Tim Koordinasi Nasional (TKN) yang dipimpin Presiden sebagai Ketua Dewan Pengarah, Wakil Presiden sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas sebagai Koordinator Pelaksana dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Penyusunan RAN SDGs adalah salah satu tugas Tim Koordinasi Nasional.

Di acara peluncuran, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sekaligus sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah menyampaikan “Peluncuran Rencana Aksi Nasional menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk melaksanakan dan memastikan agar SDGs dapat dicapai. Ini adalah upaya bersejarah, menuntaskan agenda pembangunan nasional dan sebagai negara besar sekaligus berkontribusi signifikan pada pembangunan global. SDGs telah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, ini berarti menjalankan SDGs adalah sama dengan menjalankan pembangunan nasional”. Tujuan tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan yang berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi yang layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan komunitas berkelanjutan, konsumsi dan produksi bertanggungjawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem laut dan daratan, perdamaian dan kelembagaan yang tangguh serta kemitraan untuk mencapai tujuan adalah Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang akan dicapai dalam payung agenda hingga tahun 2030.

Ditambahkan oleh wakil Presiden, “Indonesia telah menjadi role model dunia untuk proses pelaksanaan SDGs, peristiwa hari ini makin menunjukkan bahwa Indonesia memang patut menjadi rujukan global. Indonesia juga membuka diri untuk bekerja sama dengan siapapun yang berkehendak baik untuk mendukung pencapaian SDGs, baik di dalam maupun luar negeri”.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro yang sekaligus Koordinator Pelaksana SDGs menyatakan, “RAN SDGs adalah perencanaan yang dikerjakan sangat intensif untuk memenuhi capaian 319 indik­ator berikut ribuan rencana program dan kegiatan yang riil. Keterlibatan intensif semua pemangku kepentingan bukanlah hal mudah untuk direngkuh, rasa saling percaya, transparansi dan kesetaraan adalah prinsip yang harus dipegang teguh. Kontribusi 238 institusi non pemerintah memperlihatkan bahwa prinsip inklusif SDGs telah dijalankan dengan konsisten.”

Lebih lanjut ditambahkan, “Setelah RAN SDGs diluncurkan, kita akan fokus pada implementasi, lalu pada monitoring dan evaluasi. Rencana kerja bersama secara gotong royong ini juga harus dipastikan untuk dijalankan secara transparan dan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik yang dilaksanakan pemerintah maupun non pemerintah. Selain itu, penyusunan rencana aksi daerah (RAD) SDGs kini juga sedang berlangsung di 34 provinsi secara inklusif dengan melibatkan semua kabupaten dan kota di wilayahnya. Menjalankan prinsip pembangunan no one left behind bagi negara besar dan sangat plural dengan 17 ribu pulau jelas bukan hal mudah, namun bila semua pihak saling bahu membahu maka kita optimis SDGs dan cita-cita besar bangsa akan bisa dicapai”.

Bahan peluncuran RAN: DOWNLOAD

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

more insights